Rabu, 30 September 2009

Sinopsis: Kawin Laris



Sinopsis

Sejak kecil, Agus (Zumi Zola) ingin menjadi penghulu tapi tingkat pernikahan di kecamatan Agus menurun drastis. Cabang kecamatannya terancam harus dimerger dengan kecamatan sebelah, pimpinan Deon (Vincent Rompies), penghulu muda narcis dan matre, yang dibantu dengan Mamud (Candil), si calo merangkap manager Deon.

Di kantor penghulu itu Agus tidak sendirian. Ada Iin (Jill Gladys) dan Beben (Edric Tjandra), penghulu baru yang culun. Kepopuleran Agus membuat Deon dan Mamud cemas. Deon tidak sudi kalau harus merger di kantor Agus. Karena itu ia pun berusaha agar bisa mengawinkan pasangan lebih banyak dari Agus. Peperangan kubu Agus dan Deon-Mahmud menjadi semakin tinggi saat mereka berdua sama-sama harus mendapatkan seorang klien penting, yang tinggal di rumah tepat di antara kecamatan mereka berdua. Klien itu adalah Amanda Alissa (Nana Mirdad), artis selebritis cantik yang akan menikah dengan Pandu Wicaksana (Udjo Project Pop) anak jendral, yang dijamin akan merupakan pernikahan besar-besaran.

Di saat yang bersamaan, Agus menerima kabar buruk. Orangtuanya akan bercerai. Pandangan Agus akan keindahan perkawinan buyar seketika. Sepertinya saat ini, orang yang terpenting yang harus ia yakinkan adalah dirinya sendiri. Sekarang, apakah Agus bisa membuat perkawinan menjadi laris kembali? Atau Deon dan Mamud berhasil memenangkan pertandingan?

Review

Film yang berjudul ‘Kawin Laris’ ini merupakan film bergenre komedi garapan sutradara muda Cassandra Massardi.

Film komedi menjadi unik karena film ini diperankan kebanyakan oleh para musisi diantaranya adalah Vincent Rompies, Desta Club 80’s, Candil, dan Udjo Project Pop. Meski mereka besar sebagi musisi, tapi soal mengocok perut sepertinya mereka tampil layaknya seperti komedian sungguhan.

Secara keseluruhan film bergenre komedi ini telah berhasil membuat penontonnya terhibur. Beberapa adegan-adegan konyol telah mampu mengajak penontonnya tertawa dan tentunya masih memberikan pesan moral kepada penontonnya.

Meski demikian, tema yang diangkat berupa kehidupan para penghulu pernikahan itu, dapat dikatakan jauh dari kenyataannya. Pasalnya, dalam kehidupan saat ini penghulu-penghulu saat ini lebih pada komersialisasi. Sehingga apa yang digambarkan dalam film ini tentang kelas pernikahan merupakan sesuatu yang tak ada lagi.

Namun, jika kembali dilihat oleh genrenya yang komedi maka hal-hal tersebut tidak terlalu berpengaruh. Bahkan, sutradara masih memberikan pesan moral kepada penontonnya, diantaranya adalah sebuah arti pernikahan bagi para calon pengantin yang akan melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Tayang: Sabtu, 31 Oktober 2009, jam 9.30 malam...

Pemain: Vincent Rompies, Zomi Zola, Candil, Edric Tjandra, Udjo Project Pop, Nana Mirdad, Jill Gladys, Sujiwo Tejo

Sinopsis: Planet Mars



Sinopsis:

Kapal (Yogi Finanda) adalah seorang pemuda yang memiliki kebiasaan menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan atau yang akan dialami (profiler) oleh seseorang yang berada disekitarnya. Seperti menebak perasaan Bu Mesy tetangganya.

Pada suatu saat di stasiun radio dimana Kapal biasa melakukan aktivitasnya dia tanpa sengaja bertemu dengan wanita cantik bernama Jasmine (Artika Sari Devi). Kebiasaannya menebak-nebak kambuh dan dia juga meramal kejadian yang akan dialami, yang salah satunya adalah Jasmine akan kehilangan jodohnya. Tanpa diduga rentetan peristiwa terjadi sama persis dengan apa yang diucapkan Kapal.

Jasmine kemudian mencari Kapal untuk mempertanggungjawabkan apa yang dia ucapkan dan memberikan ultimatum untuk mencarikan jodoh dalam waktu dua minggu. Kapal menyanggupinya dan pada malam ketika dia harus memberikan laki-laki sebagai jodohnya terjadi fenomena alam, yaitu planet Mars akan bisa dilihat dengan mata telanjang yang merupakan jarak terdekat dari bumi yang hanya terjadi selama 800 tahun sekali.

Kapal pun memanfaatkan moment tersebut untuk meminta maaf pada Jasmine atas keresahan yang dia alami serta barangkali Jasmine mau menerima dia sebagai jodohnya. Kapal menawarkan CINTA kepada Jasmine dengan penuh ke abadian dan kesetiaan, seperti PLANET MARS yang setia berkunjung ke Bumi dengan jarak terdekat 56 juta Kilometer setiap 800 tahun sekali.

Tayang: Sabtu, 31 Oktober 2009, jam 6.30 malam...

Pemain: Artika Sari Devi, Yogi Finanda, Adhitya Putri, Aryo Wahab

Sinopsis: Pencarian Terakhir



Sinopsis

Sita mendapat kabar penting dari pos Jagawana gunung Sarangan, gunung yang terkenal dengan ‘daerah angkernya”, bahwa sudah dua hari ini, Gancar adiknya dan beberapa teman grup pendaki belum lapor ke pos satu, dikuatirkan mereka hilang di tengah jalur pendakian. Kejadian ini membuat Sita shock, saat itu juga Sita bersama Oji bergegas untuk berangkat menyusul mencari Gancar dkk

Tanpa sepengetahuan Sita dan Oji, Bagus mendatangi Tito, sahabat lama yang mengasingkan diri karena trauma dengan masa lalu yang menghancurkan persahabatan mereka. Dahulu Norman dan Tito pernah hilang di gunung Sarangan. Saat itu hanya Tito yang selamat, Norman dinyatakan hilang secara misterius di salah satu lokasi angker gunung Sarangan. Semenjak peristiwa itu, Tito selalu dihantui rasa bersalah. Ia memutuskan untuk menjauh dari kegiatan pecinta alam. Bagus memaksa Tito untuk ikut naik gunung dan membantu menjadi volunteer SAR untuk mencari Gancar dkk. Tito akhirnya mau membantu, berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menebus kesalahannya dahulu

Setelah berhari-hari menjalani pencarian, ternyata kejadian ini membuahkan titik terang jawaban bagi Tito. Teka teki akan hilangnya Norman yang tidak pernah terselesaikan akhirnya terjawab. Apakah mereka berhasil menemukan Gancar dkk?

Tayang: Jumat, 30 Oktober 2009, jam 9.30 malam...

Pemain: Lukman Sardi, Richa Novisha, Yama Carlos, Alex Abbad

Sinopsis: Hantu Aborsi



Sinopsis

Caca (Bulan Ayu), gadis cilik berusia 7 tahun menghilang dari rumah. Caca sering terdengar tertawa dan bercanda di dalam kamarnya yang dia huni seorang diri. Semenjak pindah ke rumah baru, Caca sering menunjukan perilaku aneh. Orang tua Caca, Devi (Happy Salma) & Handy (Okan Cornelius), kerap mendapati Caca berbincang dan bercanda seorang diri di kamar. Namun Caca bersikeras bahwa ada anak perempuan lain yang setia menemani dia bermain di kamar setiap sore hari menjelang maghrib. Caca selalu meminta agar Cinta, teman perempuannya itu dibolehkan tinggal di rumah bersamanya.

Orang tua Caca menganggap itu hanya teman khayalan Caca. Tapi, lambat laun Mama Devi merasa ucapan Caca bukan isapan jempol belaka. Dia mulai mengalami kejadian-kejadian yang kerap membuat bulu kuduk bergidik tatkala sandikala menelan senja.

Kini tiba giliran Mama Devi mencoba meyakinkan Papa Handy perihal kebenaran perkataan Caca. Tapi, Papa Handy bersikukuh itu hanya perasaan Mama Devi yang tersugesti oleh cerita Caca.

Siapa gerangan roh halus itu? Kenapa hantu itu hanya memburu dan mengganggu Caca? Lalu dimanakah keberadaan Caca? Apakah roh halus itu membawa serta Caca bermain kedunianya? Berhasilkah Mama Devi & Papa Handy menemukan Caca sekaligus memecahkan misteri hantu gentayangan itu?

Review

Film yang berjudul ‘Hantu Aborsi’ ini merupakan sebuah film bergenre Horor. Film garapan sutradara Toto Hoedi ini diproduksi oleh Indika Entertainment.

Jika melihat genre yang diusungnya adalah film Horor, maka film ini cukup membuat penontonnya mencekam. Walau suasana mencekam tersebut masih dipengaruhi kuat oleh unsur musik.

Sementara itu, kelebihan dalam film ini adalah pesan moral yang disampaikan. Film ini mencoba menggambarkan sebuah fenomena yang ada disekitar masyarakat. Dimana angka aborsi yang dilakukan remaja semakin tinggi. Data menunjukan 2,3 juta kasus aborsi terjadi di Indonesia.

Sedangkan dari sisi cerita, film ini mencoba memberikan gambaran awal dengan suasana mencekam. Tanpa menceritakan awal sebab teror tersebut muncul. Selain itu, film ini sudah bisa diketahui endingnya. Namun dengan memberikan sedikit demi sedikit tabir yang dibuka, maka hal tersebut hanya membuat penonton untuk memastikan kebenaran apa yang telah diperkirakan dari awal.

Tak hanya itu, beberapa adegan dalam film ini juga terlihat banyak menggunakan visual efek yang terkadang menjauhi kenyataan yang ada disekitar. Beberapa visual yang tak enak dilihat adalah, awan hitam yang mengikuti pada saat mengendarai mobil, suasana hujan pada saat kali tampil, kemudian, beberapa adegan boneka yang menjadi hidup, menjadikan film ini lebih dramatisir.

Selain itu, kemunculan hantu anaknya dengan sosok gadis kecil berusia sekitar 4-5 tahun menjadikan film ini lebih dramatis. Pasalnya pengguran atau aborsi itu dilakukan dimana anak tersebut belum lahir, atau dapat dikatakan dengan kasar, dibawah 5 bulan.

Selain itu, dalam adegan hantu anak kecil yang muncul malah menjadi benang merah dalam film ini, apa yang diinginkan, dan menjadi penyebab dirinya menuntut belas kasih dari orang tuanya. Hal itu jauh dari logika, karena anak tersebut belum lahir, dan masih dalam bentuk janin, sehingga tidak pas digambarkan untuk menuntut balas dan mengetahui penyebab kematiannya.

Tayang: Jumat, 30 Oktober 2009, jam 6.30 malam...

Pemain: Happy Salma, Okan Kornelius, Bulan Ayu, Andi Soraya, Sujiwo Tedjo

Sinopsis: Si Jago Merah



Sinopsis

Goti Prawoto (Desta Club 80's), Dede Rifai (Ringgo Agus Rahman), Kuncoro Prasetyo (Ytonk Club 80's) & Rojak Panggabean (Judika) terancam D.O. gara-gara menunggak uang kuliah selama 4 semester berturut-turut, orang tua mereka ternyata sudah tidak bisa lagi membiayai kuliah. Pihak Kampus memberikan kelonggaran agar mereka bisa tetap kuliah, tapi tetap harus membayar minimal satu semester dalam waktu beberapa hari.

Masing-masing mencari uang. Ternyata mereka tetap butuh biaya untuk hidup sehari-hari, apalagi sebagian dari mereka sebelumnya bergaya hidup ibu kota.

Kuncoro memberikan solusi agar biaya operasional terjangkau dan mengajak mereka mencari rumah kontrakan dekat kampus, dan menjalani pola hidup sederhana. Solusi lainnya adalah kerja magang, tapi magang itu membuat mereka kelelahan. Jadwal kuliah menjadi berantakan. Gito mendapatkan ide untuk mencari part time job yang tidak melelahkan dan menyita banyak waktu yaitu sebagai pemadam kebakaran.

Singkat cerita setelah ikut pelatihan, mereka diterima kerja magang di Pemadam Kebakaran, sebagai Pasukan Cadangan dengan perlengkapan seadanya dan diberi tugas untuk merawat mobil pemadam kebakaran yang sudah tua, yang dikenal dengan sebutan SI JAGO MERAH.

Mahasiswa-mahasiswa "tidak-beruntung" ini mendapatkan jatidirinya lewat sebuah tindakan heroik tanpa pamrih yang membuat mereka mendapat penghargaan dari Walikota (Rano Karno).


Video Streaming Klik Disini

Review

Film yang berjudul ‘Si Jago Merah’ merupakan sebuah film bergenre komedi garapan sutradara Iqbal Rais. Film dibawah bendera Kharisma Starvision Plus ini mengangkat cerita tentang kehidupan para pemadam kebakaran.

Secara keseluruhan, apabila dilihat dari genre komedi yang diusungnya, maka sutradara telah berhasil membuat film ini. Pasalnya film ini berjalan dengan ringan dan penuh dengan komedi ala Iqbal Rais.

Selain itu, Sebagai sutradara muda Iqbal Rais sepertinya hendak memberikan ciri khsa dari komedi-komedi garapannya. Hal itu dilihat dari opening dalam pembukaan film. Antara film’ Tarix Jabrix’ dan ‘Si Jago Merah’ memiliki opening yang hampir serupa. Dimana Iqbal selalu memperkenalkan tokoh-tokoh dalam film tersebut dalam opening dengan scene-scene yang mampu membuat penonton tertawa.

Belum lagi dengan penampilan total dari Judika yang mampu memberikan karakter kuat dalam film ini, dimana ia berperan sebagai seorang anak asal Medan yang akhirnya bekerja sebagai pengemudi mobil pemadam kebakaran.

Meski demkian, jika ditilik secara keseluruhan film ini belum mengangkat kehidupan pemadam kebakarannya secara mendalam. Disini sutradara hanya memberikan bagaimana menghibur penonton dengan latar belakang kehidupan petugas pemadam kebakaran.

Tak hanya itu, secara cerita, film ini sepertinya bukan hal yang asing lagi bagi film-film komedi Indonesia yang lainnya. Cerita dalam film ini berjalan datar, karena memang sebelumnya komedian Warkop DKI telah memproduksi dengan cerita-cerita seperti ini.

Tayang: Kamis, 29 Oktober 2009, jam 9.30 malam...

Pemain: Ringgo Agus Rahman, Desta Club 80's, Ytonk Club 80's, Judika, Poppy Sovia, Tika Putri, Sarah Sechan

Sinopsis: Sebelah Mata



Sinopsis:
Anton Gabrielle alias The Wonderboy (Robertino) sang juara tinju, terpaksa menggantungkan sarung tinjunya karena cedera syaraf dan mengharuskannya bekerja semampunya agar dapat mengobati sang ibu yang sakit dan membutuhkan banyak biaya. Hingga sebuah tawaran dengan jumlah uang yang menggiurkan datang, untuk kembali ke ring tinju melawan juara baru, Franko Moriena yang dijuluki The Punisher (Didi Riyadi). Bersama Reta (Tya Ariestya) sang manajer, Anton mencoba bangkit kembali sebagai seorang petinju. Apakah Anton akan berhasil?

Tayang: Kamis, 29 Oktober 2009, jam 6.30 malam...
Pemain: Didi Riyadi, Tya Ariestya, Robertino, Aimee Juliette